Senin, 09 Maret 2020

Surat | Surah An Najm Arab, Latin dan Terjemahannya

Surah An Najm Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah An Najm termasuk kedalam golongan surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 53 dari AL Quran yang terdiri atas 62 Ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Al Ikhlash dan dinamai dengan An Najm (binatang) yang diambil dari ayat pertama Surat ini. Dalam surat ini Allah s.w.t. bersumpah dengan An Najm ialah karena binatang-binatang yang timbul dan tenggelam, besar sekali manfaatnya bagi manusia sebagai pedoman bagi manusia untuk melakukan pelayaran dilautan, perjalanan padang pasir, untuk menentukan peredaran musim dan lainnya.

 Surah An Najm termasuk kedalam golongan surat Surat | Surah An Najm Arab, Latin dan Terjemahannya
Surah An Najm 
Pokok isi kandungan dalam Surah An Najm diantaranya ialah tentang keimanan, hukum-hukum, dan lain-lain seperti diterangkannya Nabi Muhammad s.a.w. melihat Malaikat Jibril a.s. 2 kali dalam keadaan bentuk aslinya, yaitu pada waktu beliau menerima wahyu yang pertama dan yang kedua ketika di Sidratul Muntaha; anjuran agar manusia jangan menganggap dirinya suci karena hanya Allah s.w.t. yang mengetahuinya; orang-orang musyrik selalu memperolok-olokan Al Quran. Teks bacaan lafadz Surah An Najm Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah An Najm
(Binatang)
Juz 27
Surat Ke 53 : 62 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

وَٱلنَّجۡمِ إِذَا هَوَىٰ

Wan najmi idzaa hawaa
1. "Demi bintang ketika terbenam."

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوَىٰ

Maa dhalla shaahibukum wa maa ghawaa
2. "kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru."

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ

Wa maa yanthiqu 'anil hawaa
3. "dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya."

إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٌ يُوحَىٰ

In huwa illaa wahyun yuuhaa
4. "Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."

عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ

'Allamahuu syadiidul quwaa
5. "yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat."

ذُو مِرَّةٍ فَٱسۡتَوَىٰ

Dzuu mirratin faastawaa
6. "yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli."

وَهُوَ بِٱلۡأُفُقِ ٱلۡأَعۡلَىٰ

Wa huwa bil afuqil a'laa
7. "sedang dia berada di ufuk yang tinggi."

ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ

Tsumma danaa fatadallaa
8. "Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi."

فَكَانَ قَابَ قَوۡسَيۡنِ أَوۡ أَدۡنَىٰ

Fakaana qaaba qausaini au adnaa
9. "maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)."

فَأَوۡحَىٰٓ إِلَىٰ عَبۡدِهِۦ مَآ أَوۡحَىٰ

Fa-auhaa ilaa 'abdihii maa auhaa
10. "Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan."

مَا كَذَبَ ٱلۡفُؤَادُ مَا رَأَىٰٓ

Maa kadzabal fu'aadu maa ra-aa
11. "Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya [1429]."

أَفَتُمَٰرُونَهُۥ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ

Afatumaaruunahuu 'alaa maa yaraa
12. "Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?"

وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ

Wa laqad raaahu nazlatan ukhraa
13. "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,"

عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ

'Inda sidratil muntahaa
14. "(yaitu) di Sidratil Muntaha [1430]."

عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ

'Indahaa jannatul ma`waa
15. "Di dekatnya ada syurga tempat tinggal,"

إِذۡ يَغۡشَى ٱلسِّدۡرَةَ مَا يَغۡشَىٰ

Idz yaghsyassidrata maa yaghsyaa
16. "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya."

مَا زَاغَ ٱلۡبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ

Maa zaaghal basharu wamaa thaghaa
17. "Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."

لَقَدۡ رَأَىٰ مِنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلۡكُبۡرَىٰٓ

Laqad raa min aayaati rabbihil kubraa
18. "Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."

أَفَرَءَيۡتُمُ ٱللَّٰتَ وَٱلۡعُزَّىٰ

Afara-aitumullaata wal 'uzzaa
19. "Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza,"

وَمَنَوٰةَ ٱلثَّالِثَةَ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ

Wa manaatats-tsaalitsatal akhraa
20. "dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah) [1431]?"

أَلَكُمُ ٱلذَّكَرُ وَلَهُ ٱلۡأُنثَىٰ

Alakumudz-dzakaru walahul un-tsaa
21. "Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?"

تِلۡكَ إِذٗا قِسۡمَةٌ ضِيزَىٰٓ

Tilka idzan qismatun dhii-zaa
22. "Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil."

إِنۡ هِيَ إِلَّآ أَسۡمَآءٌ سَمَّيۡتُمُوهَآ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بِهَا مِن سُلۡطَٰنٍۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهۡوَى ٱلۡأَنفُسُۖ وَلَقَدۡ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلۡهُدَىٰٓ

In hiya illaa asmaa-un sammaitumuuhaa antum wa-aabaa'ukum maa anzalallahu bihaa min sulthaanin, in yattabi'uuna ilaazh-zhanna wa maa tahwal anfusu wa laqad jaa-ahum min rabbihimul hudaa
23. "Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka."

أَمۡ لِلۡإِنسَٰنِ مَا تَمَنَّىٰ
Am lil insaani maa tamannaa
24. "Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?"

فَلِلَّهِ ٱلۡأٓخِرَةُ وَٱلۡأُولَىٰ

Falillahi-aakhiratu wal uulaa
25. "(Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia."

وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ لَا تُغۡنِي شَفَٰعَتُهُمۡ شَيۡ‍ًٔا إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ أَن يَأۡذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرۡضَىٰٓ

Wa kam min malakin fiis-samaawaati laa tughnii syafaa'atuhum syai-an illaa min ba'di an ya'dzanallahu liman yasyaa-u wa yardhaa
26. "Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)."

إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ لَيُسَمُّونَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ تَسۡمِيَةَ ٱلۡأُنثَىٰ

Innal-ladziina laa yu`minuuna bil-aakhirati layusammuunal malaa-ikata tasmiyatal untsaa
27. "Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan."

وَمَا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّۖ وَإِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغۡنِي مِنَ ٱلۡحَقِّ شَيۡ‍ٔٗا

Wa maa lahum bihii min 'ilmin in yattabi'uuna ilaazh-zhanna wa innazh-zhanna laa yughnii minal haqqi syai-aa(n)

28. "Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran."

فَأَعۡرِضۡ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكۡرِنَا وَلَمۡ يُرِدۡ إِلَّا ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا

Fa a'ridh 'an man tawallaa 'an dzikrinaa wa lam yurid illaal hayaataddunyaa
29. "Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi."

ذَٰلِكَ مَبۡلَغُهُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱهۡتَدَىٰ

Dzaalika mablaghuhum minal 'ilmi inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wa huwa a'lamu bimani ihtadaa
30. "Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

وَلِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ لِيَجۡزِيَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔواْ بِمَا عَمِلُواْ وَيَجۡزِيَ ٱلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ بِٱلۡحُسۡنَى

Wa lillahi maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi liyajziyal-ladziina asaa-uu bimaa 'amiluu wa yajziyal-ladziina ahsanuu bil husnaa
31. "Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga)."

ٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلۡمَغۡفِرَةِۚ هُوَ أَعۡلَمُ بِكُمۡ إِذۡ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ وَإِذۡ أَنتُمۡ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡۖ فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ

Al-ladziina yajtanibuuna kabaa-ira-itsmi wal fawaahisya illaallamama inna rabbaka waasi'ul maghfirati huwa a'lamu bikum idz ansya-akum minal ardhi wa-idz antum ajinnatun fii buthuuni ummahaatikum falaa tuzakkuu anfusakum huwa a'lamu bimaniittaq(a)
32. "(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa."

أَفَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي تَوَلَّىٰ

Afara-aital-ladzii tawallaa
33. "Maka apakah kamu melihat orang yang berpaling (dari Al-Quran)?"

وَأَعۡطَىٰ قَلِيلٗا وَأَكۡدَىٰٓ

Wa-a'tha qaliilaa wa-akd(a)
34. "serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi?"

أَعِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلۡغَيۡبِ فَهُوَ يَرَىٰٓ

A'indahu 'ilmul ghaibi fahuwa yaraa
35. "Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)?"

أَمۡ لَمۡ يُنَبَّأۡ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَىٰ

Am lam yunabba` bimaa fii shuhufi muusaa
36. "Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa?"

وَإِبۡرَٰهِيمَ ٱلَّذِي وَفَّىٰٓ

Wa ibraahiimal-ladzii waffaa
37. "dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?"

أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزۡرَ أُخۡرَىٰ

Allaa taziru waaziratun wizra ukhraa
38. "(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,"

وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Wa an laisa lil-insaani illaa maa sa'aa
39. "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,"

وَأَنَّ سَعۡيَهُۥ سَوۡفَ يُرَىٰ

Wa anna sa'yahuu saufa yuraa
40. "dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)."

ثُمَّ يُجۡزَىٰهُ ٱلۡجَزَآءَ ٱلۡأَوۡفَىٰ

Tsumma yuj-zaahul jazaa-al aufaa
41. "Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,"

وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلۡمُنتَهَىٰ

Wa anna ilaa rabbikal muntahaa
42. "dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),"

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَضۡحَكَ وَأَبۡكَىٰ

Wa annahuu huwa adhhaka wa abkaa
43. "dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,"

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَمَاتَ وَأَحۡيَا

Wa annahuu huwa amaata wa ahyaa
44. "dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,"

وَأَنَّهُۥ خَلَقَ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰ

Wa annahuu khalaqazzaujainidz-dzakara wal untsaa
45. "dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita."

مِن نُّطۡفَةٍ إِذَا تُمۡنَىٰ

Min nuthfatin idzaa tumnaa
46. "dari air mani, apabila dipancarkan."

وَأَنَّ عَلَيۡهِ ٱلنَّشۡأَةَ ٱلۡأُخۡرَىٰ

Wa anna 'alaihin nasy-atal ukhraa
47. "Dan bahwasanya Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati),"

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَغۡنَىٰ وَأَقۡنَىٰ

Wa annahuu huwa aghnaa wa aqnaa
48. "dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,"

وَأَنَّهُۥ هُوَ رَبُّ ٱلشِّعۡرَىٰ

Wa-annahu huwa rabbusy-syi'r(a)
49. "dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra[1432],"

وَأَنَّهُۥٓ أَهۡلَكَ عَادًا ٱلۡأُولَىٰ

Wa annahuu ahlaka 'aa-danl uulaa
50. "dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Aad yang pertama,"

وَثَمُودَاْ فَمَآ أَبۡقَىٰ

Wa tsamuudaa famaa abqaa
51. "dan kaum Tsamud. Maka tidak seorangpun yang ditinggalkan Nya (hidup)."

وَقَوۡمَ نُوحٖ مِّن قَبۡلُۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ هُمۡ أَظۡلَمَ وَأَطۡغَىٰ

Wa qauma nuuhin min qablu innahum kaanuu hum azhlama wa athghaa
52. "Dan kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka,"

وَٱلۡمُؤۡتَفِكَةَ أَهۡوَىٰ

Wal mu`tafikata ahwaa
53. "dan negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah [1433]."

فَغَشَّىٰهَا مَا غَشَّىٰ

Faghasy-syaahaa maa ghasy-syaa
54. "lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya."

فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكَ تَتَمَارَىٰ

Fabi-ayyi aalaa-i rabbika tatamaaraa
55. "Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu?"

هَٰذَا نَذِيرٌ مِّنَ ٱلنُّذُرِ ٱلۡأُولَىٰٓ

Haadzaa nadziirun minannudzuril uulaa
56. "Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang terdahulu."

أَزِفَتِ ٱلۡأٓزِفَةُ

Azifatil azifah(tu)
57. "Telah dekat terjadinya hari kiamat."

لَيۡسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ كَاشِفَةٌ

Laisa lahaa min duunillahi kaasyifah(tun)
58. "Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah."

أَفَمِنۡ هَٰذَا ٱلۡحَدِيثِ تَعۡجَبُونَ

Afamin haadzaal hadiitsi ta'jabuun(a)
59. "Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?"

وَتَضۡحَكُونَ وَلَا تَبۡكُونَ

Wa tadhhakuuna wa laa tabkuun(a)
60. "Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?"

وَأَنتُمۡ سَٰمِدُونَ

Wa antum saamiduun(a)
61. "Sedang kamu melengahkan(nya)?"

فَٱسۡجُدُواْۤ لِلَّهِۤ وَٱعۡبُدُواْ

Faasjuduu lillahi waa'buduu
62. "Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)."

Penjelasan :
[1429]. Ayat 4-11 menggambarkan peristiwa turunnya wahyu yang pertama di gua Hira. 
[1430]. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah dikunjungi Nabi ketika Mi'raj. 
[1431]. Al Lata, al Uzza dan Manah adalah nama berhala-berhala yang disembah orang Arab Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan Tuhan. 
[1432]. Bintang Syi'ra ialah bintang yang disembah oleh orang-orang Arab pada masa Jahiliyah. 
[1433]. 'Aad adalah kaum Nabi Hud, Tsamud ialah kaum Nabi Shaleh; penduduk Madyan ialah kaum Nabi Syu'aib, dan penduduk negeri yang telah musnah adalah kaum Nabi Luth a.s.

Video Surah An Najm


Pada Surah An Najm terkandung sesuatu yang berhubungan dengan penegasan risalah Nabi Muhammad s.a.w. dan Al Quran merupakan wahyu dari Allah s.w.t., diterangkan tentang kebatalan berhala-berhala yang disembah oleh para musyrikin yang tidak dapat memberi manfaat dan mudharat, diterangkan tentang sifat orang-orang Muhsin.

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI