Selasa, 28 April 2020

Bidara Upas, Antipiretik dan Antiinflamasi

Bidara Upas, Antipiretik dan Antiinflamasi

Nama Latin :
Merremia mammosa (Lour)Hall.F
Nama Daerah :
Bidara upas. Widara upas. Blanar.
Habitat :
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi
 

Deskripsi :
Merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.
Kandungan Bidara Upas:
Zat pait, Damar, Zat pati.

Khasiat Bidara Upas :
Khasiat Bidara Upas adalah sebagai : Laktagog, Antiinflamasi, Antipiretik.
Resep Tradisional Bidara Upas:
  1. Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau : Umbi bidara upas segar 8 g; Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya, Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali sehari; pagi dan sore
  2. Difteri : Umbi segar bidara upas 8 g; Air matang sampai 1/4 cangkir, Umbi bidara upas diparut; kemudian diperas dengan kain saringan, Beningan digunakan untuk berkumur kemudian diminum; 2 kali sehari; tiap kali untuk orang dewasa; 2-3 sendok makan; untuk anak-anak 1 sendok makan; bila perlu dapat diencerkan dengan air matang
Sumber :  TOGA [Tanaman Obat keluarGA]