Gambar : Batari Durga
Prabu Duryudana di negeri Astina mendapat ilham ( wangsit ) dari Dewa yang isinya dewa akan menurunkan wahyu Trihangga ke bumi, maka Patih Sengkuni dan Adipati Basukarna dan Begawan Durna ditugasi mencari wahyu tersebut, tiba -tiba datang tamu dari negeri Parang Gisik, Begawan Dursilawarna membawa putranya yang ingin mengabdi di negeri Astina.
Prabu Kerata Dewa putra Begawan Dursilawarna dapat diterima sebagai pegawai di negeri Astina bila mampu menemukan dan memberikan Wahyu yang diturunkan dewa kepada raja Astina.
Prabu Kerata Dewa yang diiringi Begawan Dursilawarna menyanggupi, namun harus membinasakan keluarga Pandawa terlebih dahulu agar tidak menghalangi pekerjaannya.
Dengan diiringi bala tentara Kurawa pergilah Prabu Kerata Dewa yang didampingi Begawan Dursilawarna mencari keluarga Pandawa untuk dibinasakan. Di pertapaan Kendalisada Begawan Hanoman bermimpi bahwa Bima dan R.Arjuna di terjang badai, untuk itu ia lalu pergi ke kasatrian Jodipati menemui R.Bima dan menceriterakan perihal mimpinya dan bersedia menjaga keselamatan R.Bima dan R.Arjuna. Pada saat itu datanglah
utusan dari negeri Astina yang dipimpin Prabu Kerata Dewa, karena bermaksud tidak baik, terjadilah perkaslahian dan R.Bima dapat diringkus Begawan Dusilawarna dan R.Gatotkaca dapat melarikan diri untuk melapor kepada Prabu Puntadewa juga mencari R.Arjuna yang berada di hutan namun kenyataannya R.Arjuna dapat diringkus oleh Prabu Kerata Dewa.
Dengan adanya peristiwa itu, Ki Lurah Semar lalu menghadap Sang Hyang Wenang dan Batara Guru memerintahkan Ki Lurah Semar segera kembali ke Bumi dan Batara Narada ditugasi untuk menurunkan wahyu.
R.Gatotkaca yasng melaporkan keadaan R.Arjuna dan R.Bima yang ditawan di negeri Astina, sesuai petunjuk Prabu Kresna bala tentara Amarta menyerbu negeri Astina yang bertepatan dengan datangnya Ki Lurah Semar yang sedang mencari R.Bima dan R.Arjuna.
Prabu Duryudana lalu memberi tugas Begawan Dursilawarna menghadapi serbuan dari Amarta. Begawan Dursilawarna kalah perang melawan Ki Lurah Semar dan kembali kewujud aslinya yakni Batari Durga dan Prabu Kerata Dewa berubah ujud menjadi Batara Kala.
Dengan diselamatkannya R,Bima dan R.Arjuna Batara Narada lalu menurunkan wahyu Sejati dan diterima R.Arjuna, Prabu Puntadewa menerima Wahyu Rokhani serta Wahyu Jasmani diterima R.Bima. Dengan diterimanya wahyu tersebut Pandawa menjadi semakin kuat.